Pantai Kutha

Salah satu pantai terindah di Indonesia

Tari Saman

Tari Asli Indonesia.

Rumah Toraja

Salah satu rumah tradisional Indonesia.

Candi Borobudur

Candi terbesar di dunia.

Rendang

Makanan asli Indonesia yang dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia.

Rabu, 22 Mei 2013

Tokoh Nusantara Part 3


Tokoh Pajajaran

SRI BADUGA MAHARAJA
Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun. Sri Baduga sebelum menjadi Raja Pajajaran, menjadi Raja di Sindang Kasih (daerah Cirebon) dan Singapura (Meurtasinga di Cirebon) dahulu. Tahun 1482 Siliwangi menjadi Raja Galuh menggantikan Dewa Niskala dan Prabu
Susuk Tunggal (mertua Prabu Siliwangi).
Raja Sunda menyerahkan kerajaannya kepada Jaya Dewata. Penyebutan Jaya Dewata "Prabu Siliwangi" kurang lebih terjadi pada 1482M. Setelah menerima takhta dari Kerajaan Sunda, selanjutnya ia bergelar Sri Baduga Maharaja (menurut naskah Wangsakerta). Prabu Siliwangi menetapkan Pakuan Pajajaran menjadi Ibu Kota Pajajaran menjadi ibu kota kerajaan yang baru, dan Siliwangi sering disebut raja pertama Pajajaran. Sejak saat itu pusat pemerintahan/ibu kota Pajajaran tidak pernah berpindah-pindah sampai runtuhnya Pajajaran.
Dengan sikap arif dan bijaksana dalam pemerintahannya, Prabu Siliwangi membuat Kerajaan Pajajaran berkembang pesat dalam berbagai sektor kehidupan. Negara aman, tentram, subur, makmur, semakin pesat kemajuannya, dan semakin besar sampai ke Sunda Kelapa (Jakarta). Pelabuhannya sangat maju dan perdagangan mencapai negara-negara tetangga.
DYAH PITALOKA
Prabu Maharaja Linggabuana dari permaisurinya, Dewi Lara Linsing (putri Prabu Aya Kulon) memperoleh beberapa anak. Anak tertua yang lahir pada tahun 1339 Maseh. Oleh kakeknya diberi nama Citraresmi, oleh ayahnya diberi nama Dyah Pitaloka. Rasa sayang Prabu Linggabuana kepada anak tertuanya itu menjadikan Dyah Pitaloka disegani dikalangan
istana. Keahliannya dalam bidang seni dan pengetahuannya yang luhur semakin menambah rasa sayang sang Raja kepada putrinya tersebut.
IDyah Pitaloka kemudian tumbuh menjadi gadis cantik jelita dan memunyai keperibadian yang luhur serta welas asih. Parasnya yang cantik membuat beberapa petinggi kerajaan hingga Raja-raja di Nusantara ingin meminangnya untuk dijadikan permaisuri, namun Prabu Linggabuana lebih memilih Hayam Wuruk sebagai menantunya dengan niat mempererat tali persaudaraan yang telah lama putus antara Majapahit dengan Sunda. Nama Dyah Pitaloka kemudian sering disangkutkan dengan Majapahit dalam catatan sejarah Indonesia, karena keterkaitannya dalam peristiwa Bubat.
JAGA BAYA
Jagabaya adalah seorang tumenggung yang juga menjadi perwira angkatan perang kerajaan Pajajaran. Peran Jagabaya terbilang cukup besar. Selama pengabdiannya Ki Jagabaya merupakan salah satu tokoh yang berhasil membuat Pajajaran menjadi sebuah kerajaan besar dan disegani, perannya semakin terlihat ketika Jagabaya ditugaskan oleh Sri Baduga
Maharaja dalam sebuah pertempuran untuk menghalau kerusuhan di daerah Cirebon (Indraprahasta), Jagabaya berangkat beserta 60 anggota pasukan pilih tanding yang dikirimkan dari Pakuan ke Cirebon dengan misi mengamankan daerah ersebut. Jagabaya dalam pertempuran itu dikisahkan berhasil membunuh ratusan orang yang ternyata merupakan pasukan gabungan Cirebon-Demak yang jumlahnya sangat besar.
Jagabaya dalam memperkuat angkatan perang menerapkan beberapa formasi tempur yang dapat diandalkan dalam berbagai peperangan baik darat maupun laut. Selain mahir dalam siasat berperang, Jagabaya merupakan manusia pilih tanding yang menjadi andalan Sri Baduga dalam menghalau musuh-musuh yang merongrong kekuasaan Pajajaran.
LARA SARKATI
Merupakan putri dari Resi Susuk Lampung dari Sumatera Selatan. Lara Sarkati diperistri oleh Prabu Niskala Wastu Kencana pada usia menginjak 19 tahun, dan Niskala Wastu Kencana sendiri pada masa itu baru usia 20 tahun. Setelah satu tahun berumah tangga, ia memperoleh putra Sang Haliwungan, yang lahir pada 1369 Masehi.
MUNDINGLAYA DIKUSUMAH
Tampan, bijaksana, dan baik hati. Tidak heran bila Sunten Jaya iri padanya. Walaupun Mundinglaya dijebak oleh saudara tirinya, ia tidak mendendam. Pada akhirnya ia menjadi pahlawan dengan mengambil pusaka Layang Salaka Domas untuk menjaga perdamaian di Pajajaran dan kemudian menjadi raja menggantikan sang ayah.
KARANCANG
Atau Raden Gagak Karancang merupakan anak dari Layung Batik atau Pangeran Surya Kencana dengan Bungsu Rarang. Karancang lahir ketika ibunya, Bungsu Rarang, sedang ditelan bulat-bulat oleh Jongrang Kalapitung (jelmaan ular Wulung). Pada saat melahirkan di dalam perut Jongrang Kalapitung, Bungsu Larang ditolong oleh kekuatan Nyi Pohaci sehingga
dapat melahirkan dengan selamat. Karancang yang baru lahir ternyata mampu mengalahkan ular Wulung hingga mati.
KENTRING MANIK
Atau Mayang Sunda adalah anak dari Susuktunggal atau Sang Haliwungan, cucu dari Prabu Niskala Wastu Kencana dan cicit dari Prabu Linggabuana. Pernikahan antara Kentring Manik dengan Sri Baduga Maharaja melahirkan anak bernama Surawisesa, yang nantinya akan menjadi Raja Pajajaran penerus Sri Baduga Maharaja.
GELAP NYAWANG
Adalah pejabat kerajaan Pajajaran yang bertugas mengajarkan ilmu kesaktian mumpuni dalam ilmu kenegaraan dan ketataanegaraan. Gelap Nyawang merupakan salah satu pembesar yang cukup disegani, karena keilmuannya.
SAKYAWIRYA
Adalah seorang ksatria Palembang; putera seorang Menteri Urusan Laut Kerajaan Palembang yang terampil dalam ilmu ksatriaan dan gemar melakukan petualangan. Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya Sang Sakyawira sampai di daerah Tatar Sunda.
PURAGABAYA
Adalah para ksatria pilihan putra bangsawan Pajajaran yang disiapkan menjadi pengawal pribadi para pejabat kerajaan. Menjadi seorang Puragabaya merupakan sebuah kehormatan yang istimewa. Selain mempelajari ilmu kanuragan dan beladiri yang mumpuni, Puragabaya juga dibekali dengan ilmu-ilmu agama. Dengan begitu, seorang Puragabaya selain
memiliki ilmu kanuragan yang sangat ampuh dan berbahaya, juga memiliki kefasihan yang tinggi dalam agama. Para Puragabaya dilukiskan sebagai lelaki sakti dalam hal ilmu silatnya, memunyai hati dan perilaku yang menyerupai pendeta.
DAYANG RATU
Adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan ratu kerajaan. Mereka yang menjadi dayang mengabdikan seluruh hidupnya, sebuah penghormatan dan pengabdian untuk rajanya.
PRAWIRA ATAU PRAJURIT
Adalah golongan pangkat dalam sistem pertahanan atau keamanan. Prajurit Pajajaran tentunya memiliki kemampuan dalam kegesitan atau kecepatan dalam pertarungan. Melihat kondisi alam yang hutan dan pegunungan, kegesitan dan kecepatan merupakan harga mati yang harus dimiliki oleh prajurit-prajurit latih Kerajaan Pajajaran.

Tokoh Nusantara Part 2


Tokoh Sriwijaya

BALAPUTRADEWA
Balaputradewa merupakan putra bungsu Raja Samaragrawira dari Wangsa Syailendra. Kehilangan haknya untuk memerintah negeri di Bumi Jawa dikarenakan merupakan putra tertua adalah Pangeran Samaratungga sehingga Pangeran Samaratungga (Jatiningrat) yang berhak memimpin kerajaan di Bumi Jawa, yang kemudian menikah dengan Pramodawardhani putri Raja Samaratungga sehingga kemudian mewarisi takhta atas kerajaan di Bumi Jawa. Pada 850 Masehi Balaputradewa beserta pengikutnya kembali ke daerah Sumatra Selatan. Balaputradewa disambut baik oleh penduduk di wilayah bekas Kedatuan Sriwijaya karena beliau merupakan keturunan dari Wangsa Syailendra, Raja-Raja di Bumi Jawa yang berasal dari Bumi Sriwijaya yang mereka anggap sebagai titisan Jaya Naga Sang Maha Raja. Balaputradewa dengan cepat dapat membangun kejayaan Kerajaan Sriwijaya kembali yang berpusat di Palembang dengan dukungan oleh masyarakat di bekas wilayah Kedatuan Sriwijaya tersebut.
DAPUNTA HYANG
Pendiri Sriwijaya. Sosok yang disegani di lautan, meluaskan daerah kekuasaannya hingga mencakup Sumatra. Jawa pun ia coba taklukkan. Dapunta Hyang telah membawa Kerajaan Sriwijaya mencapai kemenangan gilang gemilang.
TANDRUN LUAH
Tandrun Luah adalah seorang senapati yang ditugaskan Dapunta Hyang untuk menumpas pemberontakan Kandra Kayet. Sementara Raja Sriwijaya sedang melakukan ekspedisi untuk menundukkan Pulau Jawa, Tandrun Luah berhasil menumpas pasukan Kandra kanyet di barat. Akan tetapi. dalam pertempuran di timur, Senapati Tandrun Luah berhasil dibunuh oleh Kayet. Namun, akhirnya Kayet berhasil juga diringkus oleh Dapunta Hyang. Peranan Tadrun Luah dalam catatan sejarah Sriwijaya memang jarang disinggung. Akan tetapi Tandrun Luah kemudian menjadi sebuah simbol dari seorang pemimpin yang dipercayai Dapunta Hyang sehingga kematiannya dibalaskan oleh Sang Raja sendiri.
PRAMODAWARDHANI
Pramodawardhani adalah putri mahkota Wangsa Sailendra yang menjadi permaisuri Rakai Pikatan, raja keenam Kerajaan Medang periode Jawa Tengah sekitar tahun 840- an.Nama Pramodawardhani ditemukan dalam prasasti Kayumwungan tanggal 26 Maret 824 sebagai putri Maharaja Samaratungga. Menurut prasasti itu, ia meresmikan sebuah bangunan Jinalaya bertingkat-tingkat yang sangat indah. Bangunan ini umumnya ditafsirkan sebagai Candi Borobudur.
Sementara itu, prasasti Tri Tepusan tanggal (842) menyebutkan adanya tokoh bergelar Sri Kahulunan yang membebaskan pajak beberapa desa agar penduduknya ikut serta merawat Kamulan Bhumisambhara (nama asli Candi Borobudur). Pramodawardani dalam sejarah Sriwijaya memiliki keterkaitan secara tidak langsung, selain sebagai adik dari Balaputradewa Pramodawardani juga berjasa dalam mengembangkan agama Budha yang berkembang di Sriwijaya.
PARAMESWARA
Raja Palembang penerus Kerajaan Sriwijaya. Menurut silsilah, Parameswara memiliki garis keturunan dari Raden Wijaya, dari keturunan Putri Ranamenggala. Pameswara lahir pada tahun 1344. Pada tahun 1400, Parameswara membangun pemerintahan di Malaka yang kemudian menjadi besar dan ikenal dengan Kesultanan Malaka. Parameswara wafat pada 1414 pada umur 70 tahun, dimakamkan di atas bukit Tanjung Tuan.
KANDRA KAYET
Hidup di zaman Kerajaan Sriwijaya. Diberitakan sebagai pemberontak dan berhasil membunuh salah satu perwira tinggi Sriwijaya, Tandrun Luah. Namun, sepak terjangnya berhasil dihentikan oleh keperkasaannya Dapunta Hyang.
PUTRI TARA
Putri dari Sri Dharmasetu (Wangsa Soma). Putri Tara menikah dengan Samaragrawira. Ialah ibu dari Samaratungga dan Balaputradewa. Kedua anaknya tersebutlah yang kelak memerintah di kerajaan yang berbeda, di Jawa dan di Swarnadwipa.
SENAPATI
Mereka bertugas memimpin pasukan, karena itu memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam membawa pasukannya. Kemenangan dalam setiap pertempuran merupakan kewajiban dari seorang Senapati. Seorang Senapati yang unggul, cakap dalam membangkitkan semangat pasukannya.
DANON KOCA
Danon Koca adalah tentara laut. Ketangkasannya dalam berbagai pertempuran laut merupakan bagian dari kebesaran nama Sriwijaya.
PRAJURIT
Prajurit merupakan basis dasar pertahanan atau keamanan. Prajurit Sriwijaya tentunya memiliki kemampuan dalam pertempuran Laut. Prajurit Sriwijaya terbagi atas laki-laki dan wanita. Keduanya sama-sa

Tokoh Nusantara part 1


Tokoh Majapahit

HAYAM WURUK
Dyah Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1351 - 1389, bergelar Maharaja Sri Rajasanagara. Di masa pemerintahannya, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan, didampingi patihnya, Gajah Mada. Hayam Wuruk adalah putra pasangan Tribhuwana Tunggadewi dan Sri Kertawardhana (Cakradhara). Ibunya adalah putri
Raden Wijaya pendiri Majapahit, sedangkan ayahnya adalah raja bawahan di Singasari bergelar Bhre Tumapel.
Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit menaklukkan Kerajaan Pasai dan Aru (kemudian bernama Deli, dekat Medan sekarang). Majapahit juga menghancurkan Palembang, sisa-sisa pertahanan Kerajaan Sriwijaya (1377). Dalam tahun-tahun pemerintahan Hayam Wuruk ini pun terlahir beberapa karya sastra fenomenal, di antaranya kitab Kakawin Sutasoma (yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrwa) yang disusun oleh Mpu Tantular dan kitab Nagarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca (1365).
TRIBHUWANATUNGGADEWI
Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah penguasa ketiga Majapahit yang memerintah tahun 1328-1351. Dari Prasasti Singasari (1351) diketahui gelar abhisekanya ialah Sri Tribhuwanatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah Dyah Gitarja.
Ia merupakan putri dari Raden Wijaya dan Gayatri. Memiliki adik kandung bernama Dyah Wiyat dan kakak tiri bernama Jayanagara. Pada masa pemerintahan Jayanagara (1309-1328) ia diangkat sebagai penguasa bawahan di Jiwana bergelar Bhre Kahuripan.
Suami Tribhuwana bernama Cakradhara yang bergelar Kertawardhana Bhre Tumapel. Dari perkawinan itu lahir Dyah Hayam Wuruk dan Dyah Nertaja. Hayam Wuruk kemudian diangkat sebagai yuwaraja (raja muda) bergelar Bhre Kahuripan atau Bhre Jiwana, sedangkan Dyah Netarja sebagai Bhre Pajang.
GAJAH MADA
Gajah Mada atau Patih Gajah Mada merupakan salah satu tokoh besar di Kerajaan Majapahit. Menurut berbagai kitab dari zaman Jawa Kuno, ia menjabat sebagai patih (mentri besar), kemudian mahapatih (perdana mentri) yang mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya bersama Raja Hayam Wuruk.
Ia terkenal dengan sumpahnya, yaitu Sumpah Palapa, yang menyatakan bahwa ia tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara. Di Indonesia pada masa kini, ia dianggap sebagai salah satu pahlawan penting dan merupakan simbol nasionalisme. Bahkan Sumpah Palapa yang dianggap sebagai simbol pemersatu tersebut diabadikan menjadi nama untuk satelit Indonesia, Satelit Palapa.
Di zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1351-1389) yang menggantikan Tribhuwanatunggadewi, Patih Gajah Mada terus mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sesak, Bantayan, Luwu, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.
LEMBU SORA
Adalah pengikut Raden Wijaya (Nararya Sanggramawijaya) yang berjasa besar dalam perjuangan mendirikan Kerajaan Majapahit. Ia sering dianggap sebagai abdi Raden Wijaya yang paling setia, namun akhirnya mati sebagai "pemberontak" di halaman istana Majapahit. Dalam beberapa karya sastra, Mpu Sora juga disebut dengan nama Lembu Sora, Ken Sora, Andaka Sora, atau kadang disingkat Sora saja.
MPU NAMBI
Adalah pemegang jabatan rakryan patih pertama dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Ia ikut berjuang mendirikan kerajaan tersebut namun kemudian gugur sebagai korban fitnah pada pemerintahan raja kedua Majapahit, Jayanagara.
RANGGALAWE
Pengikut Raden Wijaya yang berjasa besar namun meninggal sebagai "pembelot" pertama dalam sejarah kerajaan ini. Nama besarnya dikenang sebagai pahlawan oleh masyarakat Tuban, Jawa Timur. Ranggalawe merupakan seorang ksatria tanggguh. Keahliannya dalam memainkan senjata pedang membuat Ranggalawe menjadi seorang Makadga tanpa tanding.
RA TANCA
Merupakan ahli pengobatan istana. Keahliannya dalam mengolah dan memilih tumbuh-tumbuhan serta hewan untuk dijadikan obat tidak diragukan lagi. Hal ini membuat dia menjadi tabib kerajaan yang dihormati. Ra Tanca pandai dalam menentukan kandungan serta unsur yang berguna bagi pengobatan. Dari berbagai jenis tanaman, obat dan ramuannya tercipta.
PANJI SAPRANG
Kebesaran nama Panji Saprang memang tidak semahsyur Gajah Mada atau Airlangga dalam catatan sejarah di Nusantara. Namun ketika membicarakan Ken Angrok (Ken Arok) maka nama Panji Saprang mungkin akan sedikit disinggung. Panji Saprang dikisahkan menjadi seorang ksatria Mamanah (ahli panah) yang jumawa.
KEBO ANABRANG
Dikenang atas peristiwa yang menyebabkan terbunuhnya Ranggalawe. Ia adalah komandan pasukan yang ditugaskan Raden Wijaya untuk meredakan pasukan Ranggalawe. Keduanya mati terbunuh dalam pertempuran tersebut. Kebo Anabrang berhasil memperdaya Ranggalawe. Namun ia terbunuh Lembu Sora, paman Ranggalawe yang menjadi sekutunya sendiri.
MENTERI
Atau manteri, berasal dari istilah Sansekerta mantrin, yang berarti pejabat atau menteri negara. Dalam bahasa Jawa Kuno kata ini mengacu kepada kelompok cendekiawan seperti ahli hukum, agama, penyair, dan para ahli yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan. Pejabat tinggi kerajaan yang membantu raja dalam mengelola dan mengatur pemerintahan kerajaan. Pada zaman Majapahit, menteri menjadi motor penggerak kemajuan kerajaan.
BHAYANGKARA
Bhayangkara adalah satuan pasukan elit laki-laki dari Kerajaan Majapahit. Pasukan bhayangkara ini sangat terkenal ketika masih dalam pimpinan Gajah Mada. Ditakuti di medan laga dan disegani di istana.
BHAYANGKARI
Adalah satuan pasukan elit perempuan dari Kerajaan Majapahit. Bhayangkari memiliki kemampuan khusus dalam pertempuran dan penyusupan ke daerah lawan.
WADYABALA
Adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pasukan perang dan prajurit. Wadyabala dilatih ilmu pertempuran baik pertempuran individu maupun pertempuran kelompok.

OBJEK WISATA DI INDONESIA


Objek Wisata Indonesia

PARIWISATA

OBJEK WISATA DI INDONESIA
1. Bali
  • Pantai Sanur , pemandangan pantai yang indah permai.
  • Pura Bukit Sari Sangeh , dengan kera-kera jinaknya.
  • Pantai Nusa Dua
  • Pantai Kuta
  • Danau Batur , di lerenga Gunung Batur yang masih aktif.
  • Pura Tanah Lot , pura di pantai yang terpisah.
  • Pura Besakih , pura yang terbesar di Bali.
  • Danau Bedugul , yang disebut juga Danau Beratan
2. DKI Jakarta
  • Monumen Nasional (Monas).
  • Taman Impian Jaya Ancol , rekreasi laut.
  • Pulau Seribu.
  • Kebun binatang Ragunan.
  • Taman Dunia Fantasi Indonesia.
  • Taman Ismail Marzuki , dengan Gedung Planetariumnya.
  • Taman Mini Indonesia Indah.
  • Monumen Pahlawan Lubang Buaya. 
3. Jawa Barat
  • Monumen Bandung Lautan Api.
  • Taman hutan raya Ir. Juanda.
  • Kawah Tangkuban Perahu.
  • Air panas Ciater.
  • Istana Kepresidenan di Bogor.
  • Kebun Raya Bogor.
  • Taman Safari Indonesia , terletak di daerah Cisarua.
  • Keraton Kasepuhan / Kanoman di Cirebon.
4. Jawa Tengah
  • Museum Batik di Pekalongan.
  • Masjid Agung Demak , dibangun oleh para Walisongo.
  • Museum kereta api Palagan di Ambarawa.
  • Kompleks Candi Gedong Songo , yang berjumlah 9 buah candi.
  • Candi Boobudur / Mendut di Magelang , candi budha terbesar di Indonesia.
  • Makam RA. Kartini di Rembang , pelopor pergerakan wanita Indonesia.
  • Taman wisata Dieng , sebuh dataran tinggi yang sangat menarik.
  • Waduk Gajahmungkur di Wonogiri.
5. Jawa Timur
  • Museum Trowulan , bekas ibukota kerajaan Majapahit.
  • Candi Penataran.
  • Makam Proklamator Ir.Soekarno di Blitar.
  • Air terjun Sedudo.
  • Tempat peristirahatan Tretes , di kaki Gunung Welirang.
  • Gunung Bromo , dengan dataran tinggi Tengger dan upacara adat.
  • Pantai Pasir Putih.
  • Pemandian Selecta.
6. Nusa Tenggara Barat
  • Pura Meru , peninggalan kerajaan Singosari sekitar tahun 1720.
  • Taman Narmanda , dibangun oleh Ngurah Karangasem pada tahun 1729.
  • Batu bolong , di pantai terdapat karang besar dan berlubang.
  • Gunung Pengsong , kera-kera yang jinak.
  • Pulau Moyo , terdapat berbagai satwa , kunjungan bulan Juni, Juli, Agustus.
  • Lunyuk , tempat penyu naik ke darat untuk bertelur.
  • Istanna Sultan Bima.
7.  Nusa Tenggara Timur
  • Desa tradisional Mantagi dari keturunan Raja Taebanu.
  • Museum Ladalero , dipinggir kota Maumere.
  • Rumah pembuangan Bung Karno di Ende , semasa revolusi fisik.
  • Liang Bua , gua arkeologis.
  • Taman Nasional Pulau Komodo.
  • Perburuan ikan paus , pada bulan Mei-September.

Kerajaan – kerajaan di Nusantara dan Raja – rajanya



1. Kerajaan Kutai       
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang tertua di Indonesia. Kerajaan ini didirikan pada tahun 400 M, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja – raja yang memerintah ialah :
a)      Kudungga (raja pertama).
b)      Aswawarman.
c)      Mulawarman.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu, didirikan pada tahun 450 M di Jawa Barat. Raja yang memerintah ialah Purnawarman.
3. Kerajaan Kaling
Kerajaan Kaling didirikan pada tahun 674 di Jawa Tengah. Raja yang memerintah ialah Ratu Sima. Beliau menghendaki agar rakyatnya benar – benar menjadi orang yang jujur. Pendeta yang terkenal ialah Jhanabhadra.
4. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 di Sumatra (Kerajaan Budha). Raja – raja yang memerintah adalah :
a)      Sri Jayanaga.
b)      Balaputradewa
c)      Sri Sangrawijayatunggawarman.
Guru agama Budha yang terkenal ialah Sakyakirti.
Sebab – sebab keruntuhan Kerajaan Sriwijaya, antara lain :
a)      Serangan Raja Colamandala dari India.
b)      Serangan Raja Kertanegara dari Singasari.
5. Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu berdiri hampir bersamaan dengan Kerajaan Sriwijaya, tetapi pada tahun 692 kerajaan ini telah dikuasai Sriwijaya.
6. Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan.
Raja – raja yang memerintah ialah :
a)      Sanna.
b)      Sanjaya, bergelar Rakai Mataram Ratu Sanjaya.
c)      Rakai Panangkaran, bergelar Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana.
Setelah pemerintahan Rakai Panangkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagian memeluk agama Budha, sebagian memeluk agama Hindu. Syailendra Budha berkuasa di Jawa Tengah Selatan, Syailendra Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram dipersatukan kembali.
Raja – raja selanjutnya ialah :
a)      Rakai Pikatan.
b)      Balitung, bergelar Rakai Watukura.
c)      Daksa.
d)     Tulodong.
e)      Wawa.
f)       Empu Sendok.
7. Kerajaan Wangsa Isyana
Empu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra ke Jawa Timur pada tahun 929, kemudian membentuk wangsa baru yaitu Wangsa Isyana.
Raja – raja yang memerintah ialah :
a)      Empu Sendok bergelar Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa.
b)      Sri Isyanatunggawijaya.
c)      Makutawangsawardhana.
d)     Dharmawangsa, bergelar Sri Dharmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.
e)      Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.
Tahun 1401 Kerajaan Kahuripan dibagi menjadi 2 (tugas pembagian diserahkan kepada Empu Bharada), yaitu :
a)      Jenggala atau Singasari, dengan ibukota di Kahuripan.
b)      Panjalu atau Kediri, denagn ibukota di Daha.
8. Kerajaan Kediri
Kerajaan Jenggala diperintah oleh Raja Mapanji Garasakan. Kerajaan Kediri diperintah Raja Sri Samarawijaya. Perebutan kekuasaan antara Jenggala dan Kediri berlangsung sampai tahun 1502. Selanjutnya selama lebih kurang setengah abad kedua kerajaan tersebut tidak disebut – sebut lagi dalam sejarah.
Tahun 1117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya :
a)      Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara.
b)      Jayabhaya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya.
Masa ini, kitab Bharatayudha digubah oleh Empu Sedah dan dilanjutkan oleh Empu Panuluh (Empu Sedah meninggal sebelum kitabnya selesai). Empu Panuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya.
c)      Sri Aryeswara.
d)     Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata.
Pujangga yang terkenal pada masa itu ialah :
a)      Empu Tanakung, dengan hasil karyanya Werasancaya dan Lubdaka.
b)      Empu Darmaja, dengan hasil karyanya Smaradhahana.
Kerajaan Kediri tamat riwayatnya pada tahun 1222, karena ditaklukan oleh Ken Arok.
9. Kerajaan Bali
Raja – raja Wangsa Warmadewa
Salah satu wangsa yang terkenal memerintah di Bali ialah wangsa Warmadewa.
Rajanya yang terkenal adalah :
a)      Sri Candrabhayasingka Warmadewa.
b)      Udayana, bergelar Dharmoyana Warmadewa.
Udayana berputra 3 orang, yaitu : pertama Airlangga, yang menjadi menantu Raja Dharmawangsa dan kemudian menjadi raja di Kahuripan (kerajaan wangsa Isyana). Kedua, Marataka, yang menggantikan Udayana (tetapi tidak terkenal). Ketiga, Anak Wungsu, yang menggantikan tahta Marataka, tahun 1049.
Dari pemerintahan Anak Wungsu ditinggalkan 28 buah Prasasti Singkat, yang antara lain ditemukan di Gua Gajah, gunung Kawi (Tampak Siring), Gunung Panulisan, dan Sangit.
Raja – raja Lain di Bali
Sesudah pemerintahan wangsa Warmadewa, Pulau Bali diperintah oleh raja – raja lain yang berganti – ganti, yang terkenal di antaranya :
a)      Jayasakti, mempunyai kitab Undang – undang yaitu Uttara Widhi Balawan dan Rajawacana (tahun 1133 – 1150).
b)      Jayapangus, menggunakan kitab Undang – undang Manawasasanadharma (1117  – 1181).
Tahun 1284 Kerajaan Bali ditaklukan oleh Kertanegara dari Singasari.
10. Kerajaan Singasari
Riwayat dan pemerintahan Ken Arok serta raja – raja Singasari terdapat dalam buku Pararaton dan Negarakertagama.
Raja – raja yang memerintah ialah :
a)      Ken Arok, setelah membunuh Akuwu Tumapel dan Tunggul Ametung, menaklukan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama di Singasari bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya terkenal dengan sebutan wangsa Rajasa.
b)      Anusapati (anak Tunggul Ametung – Ken Dedes) setelah membunuh Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang pengalasan (budak).
c)      Tohjaya (anak Ken Arok dan Ken Umang), setelah membunuh Anusapati. Tahun 1248 timbul pemberontakan yang dilancarkan oleh Ranggawuni (anak Anusapati) dan Mahisa Campaka (anak Mahisa Wonga Teleng atau cucu Ken Arok – Ken Dedes).
d)     Ranggawuni bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 – 1268. Wisnuwardhana memerintah Singasari bersama – sama Mahisa Campaka sebagai Ratu Anggabhaya yaitu pejabat tinggi yang bertugas menanggulangi bahaya yang mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.
e)      Kertanegara bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara (tahun 1269 – 1292), merupakan Raja Singasari yang terbesar. Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu. Daerah – daerah yang ditaklukannya antara lain Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya-singhawarman Raja Campa. Tahun 1292 ditaklukan oleh Jayakatwang dari Kediri.
11. Kerajaan Majapahit
a)      Kertarajasa Jayawardhana (1292 – 1309)
Didirikan oleh Raden Wijaya (anak Lembu Tai atau cucu Mahisa Campaka) pada tahun 1292 setelah memperdayai bala tentara Kubilai Khan dari Cina yang bermaksud menghukum Raja Jawa yang telah menghina utusannya yaitu Meng Ki pada masa pemerintahan Kertanegara di Singasari.
Karena Kertanegara telah dihancurkan oleh Jayakatwang dari Kediri maka bala tentara Kubilai Khan menghancurkan Kediri, yang selanjutnya atas siasat Raden Wijaya dibantu oleh Arya Wiraraja, bala tentara Cina dapat dihancurkan oleh Raden Wijaya. Akhirnya Raden Wijaya menjadi Raja Majapahit pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Raden Wijaya memperistri 4 orang putri Kertanegara, yaitu :
  • Tribhuwana sebagai permaisuri.
  • Gayatri, yang kemudian menurunkan raja – raja Majapahit.
  • Narendraduhita.
  • Prajnaparamita.
Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan 3 orang putra :
  • Jayanegara (dari permaisuri).
  • Sri Gitarja (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan.
  • Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha.
b)      Sri Jayanegara (1309 – 1328)
Jayanegara menggantikan ayahandanya dengan gelar Sri Jayanegara.
Timbul pemberontakan, yaitu :
  • Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban.
  • Pemberontakan Sora pada tahun 1311.
  • Pemberontakan Nambi pada tahun 1316,
  • Pemberontakan Kuti pada tahun 1319, ibukota Majapahit berhasil diduduki dan Raja Jayanegara mengungsi ke Desa Bedander dikawal oleh 15 orang pengawal setia (pasukan Bhayangkari) di bawah pimpinan Gajah Mada. Atas usaha Gajah Mada ibukota dapat direbut kembali, dan kembali Sri Jayanegara bertahta. Atas jasanya Gajah Mada diangkat menjadi Patih Kahuripan dan kemudian Kediri.
Dalam pemerintahannya Raja Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya (dua ekor ikan).
c)      Tribhuwana (1328 – 1350)
Jayanegara wafat tidak meninggalkan putra. Maka Gayatri atau Rajapatni berhak menjadi raja. Karena Gayatri telah menjadi bhiksuni (pendeta agama Budha), maka diwakilkan kepada Sri Gitarja, Bhre Kahuripan yang bergelar Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana.
Timbul Pemberontakan Sadeng, yang dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, karena jasanya pada tahun 1331 Gajah Mada diangkat menjadi perdana menteri, yang pada saat pelantikannya mengucapkan Sumpah Palapa.
Tahun 1350 Gayatri atau Rajapatni wafat, Tribhuwana yang mewakilkannya menyerahkan kekuasaannya pada anaknya yang bernama Hayam Wuruk.
d)     Rajasanegara (1350 – 1389)
Hayam Wuruk naik tahta pada usia 16 tahun, bergelar Rajasanegara, merupakan raja terbesar dalam sejarah Majapahit dengan Gajah Mada sebagai Mahapatih.
Kekuasaannya meliputi seluruh Kepulauan Nusantara, bahkan masih ditambah dengan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu.
Karya sastra yang terkenal di antaranya :
  • Negarakertagama karya Empu Prapanca.
  • Sutasoma atau Purusadashanta dan Arjunawijaya karya Empu Tantular.
Tahun 1364 Gajah Mada wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam Wuruk wafat.
e)      Wikramawardhana (1389 – 1429)
Raja Hayam Wuruk dengan permaisuri hanya mempunyai seorang putri yaitu Kusumawardhani yang selanjutnya memerintah bersama suaminya Wikramawardhana yang masih saudara sepupunya. Bhre Wirabumi, anak dari selir diberi kekuasaan memerintah daerah Blambangan, merasa tidak puas dan merasa lebih berhak atas tahta Majapahit. Tahun 1401 – 1406 timbul perang saudara antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana, Bhre Wirabumi gugur (Perang Paregreg). Tahun 1429 Wikramawardhana wafat, Majapahit telah menjadi kerajaan kecil akibat dari satu persatu daerahnya melepaskan diri.
Tahun 1478 Bhatara Prabu Girindrawardhana raja Daha merebut Majapahit dari Raja Kertabumi (Raja Majapahit yang terakhir).